Penelitian
bukanlah hanya milik orang-orang yang menekuni bidang ilmu murni saja, akan
tetapi setiap bidang ilmu dapat melakukan penelitian, bahkan setiap orang
hendaknya dibiasakan untuk melakukan penelitian. Suatu ilmu akan dapat berkembang
secara ilmiah melalui penelitian.
Oleh karena itu barang siapa yang ingin
meningkatkan hasil pekerjaannya, di bidang apapun, maka penelitian sangat
diperlukan. Penelitian sangat diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan
baik yang dihadapi oleh seseorang maupun kelompok atau lembaga.
Dengan demikian
sikap untuk terbiasa meneliti, hendaknya sudah dipupuk pada setiap orang sejak
dini. Secara formal hal tersebut mungkin menjadi tugas para pendidik. Oleh
karena itu para pendidik selain bertugas menyampaikan materi, juga dituntut
untuk berusaha meningkatkan kemampuan anak didiknya untuk menjadi
manusia-manusia penganalisis yang memiliki kemampuan penalaran dan mampu
menyajikan pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan dan
keterampilan meneliti.
Manusia pada
prinsipnya dibekali oleh rasa hasrat ingin tahu yang seyogyanya dikembangkan. Rasa
ingin tahu seseorang sudah muncul sejak anak-anak. Pertanyaan apa ini, apa itu,
mengapa begini? biasanya akan berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan bagaimana
hal itu dapat terjadi? bagaimana cara memecahkannya.
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut hendaknya jangan dimatikan, akan tetapi kepada anak-anak sebaiknya
diikuti dan dijelaskan secara bertahap, yang sesuai dengan tahap perkembangan
pemikiran anak. Sebaiknya tidak mematikan rasa ingin tahu si anak, melalui
jawaban-jawaban yang sekedar agar si anak tidak bertanya lagi, apalagi anak
dimarahi apabila bertanya. Perlakuan seperti ini biasanya akan mematikan hasrat
ingin tahu si anak, sehingga si anak malas untuk bertanya lagi.
Hal inilah
biasanya yang akan mematikan kreativitas. Hasrat ingin tahu seseorang akan
terpuaskan apabila dia memperoleh pengetahuan atau jawaban terhadap sesuatu
yang ingin diketahuinya. Pengetahuan atau jawaban yang diketahuinya adalah
pengetahuan atau jawaban yang benar.
Langkah-Langkah Penelitian
1. Tentukan Judul
Judul dinyatakan secara singkat.
2. Pemilihan masalah.
Dalam pemilihan masalah ini harus:
a) Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
b) Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
c) Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan halhal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
3. Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
a) Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b) Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan.
d) Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
e) Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
f) Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Kesimpulan
a) Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh.
b) Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
5. Berikan studi-studi sebelumnya.
Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah. Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah.
Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a) Merumuskan serta mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh? Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa dan sebagainya.
b) Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, langkah kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan oleh seorang peneliti. Ada kalanya perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
c) Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara, tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
d) Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan, kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang, seperti ilmu ekonomi misalnva. Pengujian hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena, yang secara implisif terdapal dalam hipotesa, untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
e) Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan, tergantung masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan, teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan, misalnya data diperoleh dan plot-plot percobaan yang dibual sendiri oleh peneliti. Pada metode sejarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner. Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia, dimana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.
f) Menyusun, Menganalisa, dan Menyusun interfensi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan, data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa, maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
g) Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah hiporesa tersebut ditolak.
h) Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
Penelitian merupakan usaha menemukan, menguji dan mengembangkan pengetahuan. Melalui penelitian masalah yang terdapat di lingkungan sekitar dapat dipecahkan, diselesaikan bahkan masalah atau kesenjangan tersebut dapat diantisipasi melalui penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil topic permasalahan penelitian adalah topik yang benar-benar urgent. Peneliti dituntut dalam proses penelitian baik itu sikap, dedikasi dan kemampuan melaksanakan penelitian, metode penelitian digunakan untuk menemukan jawaban valid atas permasalahan, sehingga langkah-langkah dalam penelitian harus terstruktur dan sistematik.